Menubar

Tuesday, August 20, 2019

Pomparan

Silsilah Pomparan sian Ompu Ulian Tambunan Pagaraji

Sumber : Oppu Ulian Doli (Amintas Tambunan) uju di ngoluna  (♱).
Berikut ini adalah tarombo dari Op. Ulian Tambunan Pagaraji.
Tarombo Batak adalah silsilah garis keturunan secara patrilineal (menurut garis keturunan Ayah/Bapak) dalam suku Batak. Sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Batak untuk mengetahui silsilahnya agar mengetahui letak hubungan kekerabatan khususnya dalam falsafah Dalihan Natolu.

Demikian juga halnya kita sebagai pomparan Ompu Ulian Tambunan Pagaraji yang semestinya selalu paham dan ingat terhadap silsilah kita sendiri. Paling tidak secara garis besar sehingga struktur kekerabatan kita dapat berjalan dengan baik dan semestinya.

Seumpamanya kita Tambunan Pagaraji ini terkhusus dari pomparan Ompu Ulian Tambunan Pagaraji, kita urutan keturunan yang keberapa, sehingga nanti dalam panggilan abang, adik, iboto, namboru, amanguda, amangtua, atau ompung dan yang lainnya lebih jelas dan tidak salah.

Berikut pemaparan silsilah/tarombo dari Op. Ulian Tambunan Pagaraji secara garis besar yang dimulai dari Tambunan Pagaraji sampai ke Op. Ulian Tambunan Pagaraji;

TAROMBO Op. ULIAN TAMBUNAN PAGARAJI

Ini saya mulai dari TAMBUNAN PAGARAJI, jika ada yang kurang mari kita saling koreksi, dan tarombo ini bersumber dari Bapak kita Op. Ulian Doli (Amintas Tambunan) sewaktu cerita pada masa hidupnya dulu.

Tambunan Pagaraji merupakan anak dari Tambun Koling yang memiliki 3 anak;
  1. Tambunan Pagaraji,
  2. Tambun Sunge dan
  3. Tambun Toba.
Tambunan Pagaraji ini memiliki 5 anak sebagai berikut;
  1. Somba Ijuk,
  2. Laksa Bahung,
  3. Sihuta Mabar,
  4. Mata Sopiak dan
  5. Somba Raja.
Kemudian Somba Ijuk ini memiliki 3 anak sebagai berikut;
  1. Raja Patane,
  2. Guru Mangalilit dan
  3. Op. Saudagar.
Raja Patane memiliki keturunan sebagai berikut;
  1. Amani Patar dan
  2. Raja Sopiak.
Amani Patar ini kemudian memiliki 3 anak sebagai berikut;
  1. Pu Babiat,
  2. Raja Muha dan,
  3. Op. Si Totar.
Kemudian Pu Babiat memiliki 4 anak sebagai berikut;
  1. Pu Baik,
  2. Raja Parmiahan,
  3. Op. Sombaon dan
  4. Gr. Tinating.
Kemudian Raja Parmiahan ini mempunyai 4 anak yakni;
  1. Pu. Nagur,
  2. Pu. Sumadihon,
  3. Pu. Soripada dan
  4. Pu. Marsongkor.
Pu. Nagur kemudian mempunyai 1 anak yaitu;
Pu. Raja Olop”.

Pu. Raja Olop memiliki 2 anak yaitu;
  1. Op. Pangasalan dan
  2. Rj. Parsontaha.
Kemudian Rj. Parsontaha memiliki 2 anak;
  1. Pu. Rj. Hasomalan dan
  2. Rj. Alang.
Pu. Rj. Hasomalan ini memiliki 2 anak yaitu;
  1. Rj. Olop dan
  2. Rj. Pardenggan.
Rj. Pardenggan ini yang kemudian memiliki 3 anak yang dimana Bapak kita sendiri sebagai anak sulung yaitu;
  1. Amintas (Op.Ulian Doli),
  2. Jainduk dan
  3. Somal.

Demikianlah silsilah tarombo secara garis besar dari orang tua yang kita cintai jika diurutkan dari Tambunan Pagaraji.

Selanjutnya dibawah ini saya akan coba jabarkan tarombo yang lebih detil dari Op. Ulian Doli (Amintas Tambunan Pagaraji). Sekali lagi apabila ada kekurangan mohon kiranya bisa saling koreksi.


Saya akan coba ulas sedikit biografi dari Bapak kita ini secara singkat.
Nama lengkap beliau adalah Amintas Tambunan, anak pertama dari pasangan yaitu Ompung doli kita Rj. Pardenggan Tambunan (Nagurguran) dengan Ompung boru br. Sianipar (Lumbanbalik), lahir di Nagurguran pada tanggal 03 Juli 1935. Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan di salah satu Sekolah/Pendidikan Ke-Guru-an di Balige, beliau kemudian menggapai cita-citanya sebagai Pegawai Negeri Sipil di bidang Guru yang sampai pensiun sebagai Guru kepala Sekolah Dasar di SD Negeri Lumbanpea. Beliau memperistri Inong br. Simantuntak (Ombur) dan tinggal di Nagurguran yang kemudian di karuniakan satu anak yaitu Abang kita;
  1. Benni (L).
Karena sakit Inong (br. Simanjuntak) marujung ngolu (meninggal) yang meninggalkan Bapak dan Abang kita Benni Tambunan. Kemudian seiring berjalannya waktu dan dengan umur yang masih tergolong muda, Bapak kita ini kemudian di persatukan lagi oleh Tuhan dengan Inong kita yang sekarang yaitu Inong br. Pardosi yang lahir di Parsoburan pada tanggal 17 Agustus 1954. Yang kemudian dikaruniai 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Masing-masing adalah sebagai berikut sesuai urutan dari yang paling sulung;
  1. Gani (L),
  2. Ratna (P),
  3. Nervi (P),
  4. Tulus (L), dan
  5. Ritha (P).
Pertama setelah menikahi Inong kita br. Pardosi, sempat dulu tinggal di Nagurguran, kemudian juga di Parsoburan tepatnya di Passanggarahan. Karena tuntutan pekerjaan dengan penempatan kerja di SD N Lumbanpea, maka pindah ke Lumbanpea dan tinggal disana sampai pensiun. Disamping itu sekilas mengenai Ompung kita Rj Pardenggan kala itu masih tinggal sendiri di Nagurguran, yang setelah beberapa waktu tinggal bersama di Lumbanpea. Setelah Bapak kita ini pensiun beliau bersama dengan Inong membeli sebidang tanah di Parsoburan tepatnya di jalan baru komplek PLN Simpang Tiga yang kemudian membangun rumah yang sekarang. Disanalah menetap berikut juga Ompung kita Rj. Pardenggan yang sudah memerlukan perhatian lebih, sampai Ompung kita ini meninggal dan di makamkan di Nagurguran.

Seiring berjalannya waktu dari sejak Bapak kita membangun sebuah keluarga kecil ini, satu persatu anak-anaknya memulai kehidupan barunya masing-masing dan semuanya kebetulan merantau jauh dari kedua orang tua kita ini. Dibawah ini saya coba jabarkan semua pomparan dari Bapak kita ini yang dimana memiliki keturunan 3 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.

Yang pertama sekali adalah anak paling Sulung Benni (A. Ulian), beliau membangun keluarga bersama akkang br Simanjuntak (Ciseeng) dan dikaruniai 2 keturunan yaitu;
  1. Ulian (P), dan
  2. Ayumi(P).
Ulian dan Ayumi ini masih tergolong muda, setelah keduanya menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi, sampai tarombo ini dibuat keduanya sudah bekerja dan belum berkeluarga serta tinggal bersama di Bekasi.

Keturunan yang kedua adalah Gani (A. Bryan), beliau lahir di Parsoburan pada tanggal 24 Juni 1978, beliau membangun keluarga dengan Akkang br. Siahaan (Balige) dan dikaruniai keturunan yaitu;
  1. Bryan (L),
  2. Bram (L), dan
  3. Bertha (P).
Ketiganya sampai tarombo ini di buat/di update ketiganya masih status bersekolah.

Kemudian keturunan ketiga, boru yaitu Ratna (N. Jeremy), beliau lahir di Parsoburan tanggal 28 Agustus 1979, membangun keluarga dengan Lae H. Purba (A. Jeremy) (Raya-Simalungun) dan dikaruniai 2 keturunan yaitu;
  1. Jeremy (L), dan
  2. Jocelyn (P).
Keduanya juga masih berstatus sekolah dan bertempat tinggal di Jakarta.

Keturunan yang keempat adalah dari boru juga yaitu Nervi (N. Salmon), beliau lahir di Parsoburan pada tanggal 07 Maret 1981, membangun keluarga dengan Lae V. Siagian (A. Salmon) (Binjai) dan sudah dikaruniai masih 1 anak yaitu;
  1. Salmon (L).
Beliau dan Salmon tinggal bersama.

Selanjutnya keturunan kelima adalah saya sendiri Tulus (A. Matthew), lahir di Parsoburan pada tanggal 04 April 1983, membangun keluarga kecil bersama dengan E. br. Purba (Lampung) dan dikaruniai 2 keturunan yaitu;
  1. Matthew (L),
  2. Marcel (L).
Anak pertama Matthew masih status TK, sementara yang kedua masih kecil dan tinggal bersama atau menetap di Jakarta.

Yang terakhir adalah keturunan yang keenam yaitu Ritha (N. Zeva) yang lahir di Parsoburan pada tanggal 11 Desember 1985, beliau membangun keluarga dengan Lae R. Pane (A. Zeva) (Parsoburan) dan dikaruniai masih 3 keturunan yaitu;
  1. Zeva (P),
  2. Benedict (L),
  3. Devana (P).
Ketiganya masih kecil dan tinggal bersama di Pekan Baru.
Demikianlah silsilah secara ringkas dari pomparan Op. Ulian Tambunan.
Dibawah ini juga saya coba buat dalam satu konsep family tree dalam bentuk chart yang bahkan di mulai dari Raja Silahisabungan. Semoga bisa lebih memperjelas urutan dari silsilah/tarombo keluarga yang bisa di download di link bawah berikut.

Dilihat dari silsilah pomparan diatas, keluarga ini merupakan keluarga yang besar, dan terus menerus semakin berkembang. Sepatutnya kita sangat bersyukur dengan apa yang sudah kita jalani dan miliki sekarang. Itu semuanya tidak lebih dari sebuah karunia dari sang pencipta dan juga perjuangan yang tak terhingga dari seorang yang sangat kita cintai yang sangat layak di sebut pahlawan kita yaitu Bapak beserta Inong kita.
Sejenak kira merenung sudah layak kah bakti kita sebagai keturunannya, sebagai anak dan borunya, sampai beliau menghembuskan nafas terakhirnya?
Ini hanya sebuah renungan untuk memotivasi kita kedepan, dengan berkemas lagi dari sisi perbuatan dan sikap kita. Yang paling utama disamping itu semua senantiasa membawa semuanya dalam Doa kita masing-masing. Semoga Bapak kita yang sudah tenang di sisi-Nya bahagia melihat semua gomparannya. Dan juga Inong kita di berikan panjang umur, senantiasa sehat selalu beserta semua pomparannya senantiasa semakin rukun dan selalu bersatu baik dalam suka ataupun duka. Tuhan senantiasa selalu menjaga dan memberkati keluarga besar kita ini. Amin.

Chart tarombo bisa di download di bawah ini.

0 Comments:

Post a Comment

 

Mulani

Masisisean

Hata si Pasingot