MAKNA ATAU FUNGSI ULOS SESUAI JENISNYA
Mungkin kebanyakan dari kita sudah tau dan kenal dgn “ULOS”, apalagi dengan suku Batak.
Disini kita akan coba membahas tentang apa itu “ULOS”, kegunaan serta Jenis dari “ULOS”
Arti dan Filsafat dr “ULOS”
- Ulos = Selimut
- Ulos = Kain tenunan Tradisional Batak.
kain tenun khas Batak berbentuk selendang. Benda sakral ini merupakan simbol restu, kasih sayang dan persatuan, sesuai dengan pepatah Batak yang berbunyi:
“Ijuk pangihot ni hodong,
Ulos pangihot ni holong”,
yang artinya jika ijuk adalah pengikat pelepah pada batangnya maka ulos adalah pengikat kasih sayang antara sesama.
Ulos adalah suatu bagian penting bagi orang Batak, baik dalam kehidupan sehari-hari terlebih penting dalam tata cara pelaksanaan Adat.
Filsafatnya Seperti ini:
Satu yang dipercayai para Leluhur kita pd zaman dulu adlah Kengahatan (HALASON) seluruh tubuh.
Itu di dasari karena mereka tinggal di pegunungan dan tanah datar yang jauh dari permukaan laut.
Yaitu daerah yang dingin yang membuat mereka merindukan kehangatan badan (Na Las).
Seperti kata Umpasa;
"Sinuan Bulu mambahen Las,
Sinuan Partuturan Sibahen Naa Horas"
Kalaupun di tanam Bambu (Bulu) keliling kampung, bukan cuma menjaga musuh, tapi juga membuat hangat kampung tersebut.
Karena bambu tersebut menahan angin kencang atau hawa dingin pegunungan yang menusuk hingga tulang-tulang mereka.
Ada 3 unsur yang dipercayai di dalam hidup yaitu ;
- Darah
- Nafas
- Kehangatan
Hanya 3 yang bisa memberikan kehangatan pada tubuh kita yakni;
1. Matahari.
Ini tdk terlalu dipikirkan, karena dgn sendirinya terbit setiap hari.
2. Api
Api gampang di dapat tapi tdk praktis dipakai saat malam, karena hrs dijaga, sementara kita perlu tidur.
3. Ulos
Beda dgn ulos (selimut), kita tinggall pakai saat tidur atau kapan kita membutuhkan kehangatan.
Itu sebabnya setiap ada acara suka cita, para leluhur kita selalu memberikan Ulos sbg “SipaLas Roha” kepada anak2nya.
Ulos juga sebagai pakaian yang indah juga dipakai ke pesta atau ke “Onan” ataupun saat jalan-jalan.
Tentunya ulos tidak langsung menjadi sakral di masa-masa awal kemunculannya.
Sesuai dengan hukum alam ulos juga telah melalui proses yang cukup panjang yang memakan waktu cukup lama,
sebelum akhirnya menjadi salah satu simbol adat suku Batak seperti sekarang.
Berbeda dengan ulos yang disakralkan yang kita kenal, dulu ulos malah dijadikan selimut atau alas tidur oleh nenek moyang suku Batak.
Tetapi ulos yang mereka gunakan kualitasnya jauh lebih tinggi, lebih tebal, lebih lembut dan dengan motif yang sangat artistik.
Setelah mulai dikenal, ulos makin digemari karena praktis. Tidak seperti matahari yang terkadang menyengat dan terkadang bersembunyi,
tidak juga seperti api yang bisa menimbulkan bencana, ulos bisa dibawa kemana-mana.
Lambat laun ulos menjadi kebutuhan primer, karena bisa juga dijadikan bahan pakaian yang indah dengan motif-motif yang menarik.
Ulos lalu memiliki arti lebih penting ketika ia mulai dipakai oleh tetua-tetua adat dan para pemimpin kampung dalam pertemuan-pertemuan adat resmi.
Ditambah lagi dengan kebiasaan para leluhur suku Batak yang selalu memilih ulos untuk dijadikan hadiah atau pemberian kepada orang-orang yang mereka sayangi.
Pada akhirnya “ULOS” jadi masuk ke tata cara pelaksanaan adat yang kita kenal saat ini dgn kata “MANGULOSI”
Pemberian Ulos jg harus ada aturannya.
Kita hrs memahami, kita bisa memberikannya kepada siapa dan dari siapa kita bisa menerimanya.
Kita hanya bisa memberikan Ulos kepada yang di bawah tutur kita seperti :
- Hulahula kepada Pamoruuonna
- Orang Tua ke Anaknya
- Abang ke Adiknya
- Amangboru ke Maen nya.
Ada 3 tata cara pemakaian Ulos yaitu :
1. Siabithononhon
– Pakaian
Jenis Ulos yang di pakai :
Ragidup, Sibolang, Runjat, Jobit, Simarinjamisi, Ragi Pangko.
2. Sihadanghononhon
– Di atas Pundak seperti Manortor
Jenis Ulos yang di pakai :
Sirara, Sumbat, Bolean,
Mangiring, Surusuri, Sadum.
3. Sitalitalihononhon
– Diikatkan di kepala atau di pinggang
Jenis Ulos yang dipakai :
Tumtuman, Mangiring, Padang Rusa.
RAKSA dari ULOS
Raksa artinya Jenis, Kegunaan, Maksud dan Tujuan yang kita ketahui ttg sesuatu barang.
Dalam hal ini kita bicara dgn ULOS. Berikut ini berbagai jenis - jenis ulos serta pembahasannya masing-masing;
1. MANGIRING
Ulos ini sering diberikan sebagai kain gendong (PAROMPA) yang mengharapkan supaya dapat adik laki2 ataupun perempuan.
Pada ummnya Ulos ini diberikan kepada Pengantin Baru yang bertujuan supaya cepat dpt keturunan di Keluarga Baru tersebut.
Kata Umpasa :
Giringgiring Gostagosta
Sai hatop ma hamu mngiringiring huhut mangompaompa.
Gambar Ulos mangiring.
2. MANGIRING PINARSUNGSANG
Ulos ini diberikan apabila ada tutur yang bertukar posisi (Marsungsang).
Misalnya Hulahula jd Boru dan sebaliknya.
Umpasanya seperti berikut;
Rundut biur ni eme
mambahen tu Porngisna
Marsijaitan Andor ni Gadong
Mambahen tu Ramosna
Gambar Ulos Mangiring Pinarsungsang.
3. BINTANG MAROTUR (Maratur)
Dikatakan para leluhur kita :
Inilah Ulos dari “Si Boru Habonaran”, “Si Boru Deak Parujar”
(Mula ni Panggantion dohot Parsorhaon, Pargantang Pamonori na so boi Lobi na so boi Hurang)
Ulos si atur maranak, siatur marboru, si atur Hagabeon, Siatur Hamoraon, tu na olo mangido sian Amanta Debata.
Gambar Ulos Bintang Marotur (Maratur).
Pada intinya Ulos Bintang Maratur ini adalah sebagai perantaran ucapan suka cita atau berita gembira yang diberikan kepada
orang-orang tertentu yang mendapat berkat/ rezeki agar semua orang disekitarnya juga turut merasakan kebahagian.
Seperti sinar bintang yang memberikan cahaya kecil disekitarnya, demikian jugalah makna dari Ulos Bintang Maratur.
4. ULOS GODANG
Sering di namai dgn “SADUM ANGKOLA”
Ulos yang indah dan harganya mahal utk saat skrg ini.
Ulos Sadum sangan identik dengan warna dasar merah serta mempunyai motif bunga dan gorga yang sangat ramai.
Gambar Ulos Godang.
Ciri khas dari Ulos Sadum selalu memiliki frame atau bingkai bergaris gelap disetiap kedua sisinya.
Ulos Sadum dimaknai oleh Suku Batak sebagai simbol suka cita sebagai pertanda motivasi penyemangat dalam suatu keluarga agar tetap
bersuka-cita melakukan segala aktifitas sehari-hari. Simbol suka-cita itu kemudian diaplikasikan oleh para penenun ke motif Ulos Sadum.
Motif dan corak dari Ulos Sadum ini sangat banyak,
5. ULOS RAGIHOTANG
Ini adlh jenis Ulos yang paling banyak digunakan saat ini.
Hotang berarti Rotan Mempunyai keistemawaan,ulos Ini diberikan kepada sepasang pengantin dimana pas waktu pernikahannnya yang disebut ulos marjabu
Maksud agar ada ikatan batin terhadap sepasang pengantin.Sangat banyak makna ulos Ragi Hotang ini.
Tongam (berwibawa) kelihatannya yang memakai Ulos ini, terlebih-lebih kalau memakai Ulos Ragihotang yang paling bagus di Uloskan yang di namai dgn “POTIR SI NA GOK”
Gambar Ulos Ragihotang
6. ULOS SITOLU TUHO
Ada istimewanya dr Ulos ini.
Ketahuan dari namanya ada 3 Tuho nya.
Itu bisa disimbolkan dgn Dalihan Na Tolu.
Setiap pemberian Ulos ini biasanya dibarengi dengan 3 ungkapan yang disebut dgn “Sitolu Saihot” yaitu ;
1. Pasupasu Saling mengasihi.
2. Pasupasu Hagabeon (Punya keturunan/Pomparan yang banyak.
3. Pasupasu Pansamotan. Kekayaan / Harta.
Gambar Ulos Sitolu Tuho.
7. ULOS BOLEAN
Ulos ini biasanya diberikan kepada Orang yang kena musibah atau penderitaan utk menghiburnya.
“Bolean” berarti membelai yang artinya menghibur.
Gambar Ulos Bolean.
8. ULOS SIBOLANG
Mungkin dulu namanya adalah “SIBULANG” karena fungsinya yang utama adalah Ulos yang diberikan kepada orang yang dihormati karena jasanya.
Sibolang Berarti bisa dikatakan sebagai simbol duka cita,ulos nama yang panjang ini digunakan saat duka cita.
Digunakan oleh keluarga yang mendapat suatu kemalangan misalnya meninggal Dunia maka ulos ini dipergunakan maka hal itu menunjukkan bahwa
yang bersangkutan adalah pihak keluarga yang dekat dari orang yang meninggal.Bukan hanya itu ulos Sibolang juga diberikan kepada orang yang
sangat berjasa dalam mabolang-bolangi(menghormati) pihak dari orang tua pengantin perempuan
untuk mangulosi ayah pihak pengantin laki-laki
Gambar Ulos Sibolang
pada saat pernikahan Adat Batak.
Gambar Ulos Sibolang
pada saat pernikahan Adat Batak.
9. ULOS RAGIDUP
Inilah Ulos yang paling susah dan tdk sembarangan dalam pembuatannya.
Kalau kita perhatikan “Rupa” dan “Gorga” dari ulos ini, sepertinya Hidup semua.
Makanya dinamai Ulos Ragidup dan ada orang mengatakan Ulos ini adalah Simbol dr Kehidupan.
Bagian2 dari Ulos Ragidup, Nama dan Artinya
Gambar Ulos Ragidup.
Mempunyai Dua sisi sbg simbol dr Batas yang menyatakan “Semua ada Batas di Dunia ini”
Di antara Ke-2 sisi ada 3 bagian dari ulos itu.
– Bgn tengah disebut “BADAN”
– Kedua Ujung (Hampir sama tp beda) dinamai
“Inganan ni na Pinarhalak”
Satu Ujung dsbt;
“Inganan Ni Pinarhalak Bawa”
Satu lagi disebut;
“Inganan Pinarhalak Boruboru”
Keduanya ini adlh sbg Simbol “Hagabeon” (Punya Keturunan)
yang dinamai “BADAN” berwarna Merah (Rara Pangko Birong) dan ada Garis2 warna Putih yang dinamai dgn “HONDA”
Di tempat “Pinarhalak Bawa dan Boruboru” msh ada 3 Gorga (Bunga) yaitu;
1. Antinganting (Symbol Kekayaan)
2. Sigumang (Symbol Kemakmuran)
3. Batu Ni Assimun (Symbol Kesehatan)
Seperti kata Umpasa;
“Assimun Sipalambok…
“Tawar Sipamalum….
Di antara “Na PINARHALAK” Dan “ANTINGANTING” juga di antara “ANTINGANTING” dan “SIGUMANG” juga antara “SIGUMANG” dgn “BATU NI ASSIMUN” ada banyak ditemui “RAGI BUNGA” yang dinamai dgn “IPON”.
Antara “IPON” dgn “IPON” disebut dgn “RASIANNA”
MANGARASI ULOS RAGIDUP
MANGARASI artinya memeriksa dgn teliti semua bagian serta “Ragi” dari ULOS itu sendiri.
Apakah sudah memenuhi syarat apa belum.
Kalau sudah memenuhi syarat disebutlah namanya dgn Ulos “NA GOK RASIANA”
Syaratnya sebagai berikut;
1. Harus bersih dan terang dilihat “RUPA” (wajah) dr Ulos.
2. Harus Rapi tenunan dan ukurannya harus Pas.
3. Harus “GANJIL” jlh dari “HONDA”nya.
4. Harus pas jlh dari “IPON”nya.
Note:
Saat “Mangarasi” kita cukup melihat syarat No. 1 dan 2 aja.
Karena 3 dan 4 sudah berbau Kepercayaan pd Zaman dulu.
10. RAGIDUP SILINGGOM
Bedanya dgn ULOS RAGIUDUP yang biasa terletak hanya pd bagn BADANnya Saja.
Disini badannya agak GELAP makanya disebut dgn LINGGOM (HOLOM / Gelap)
Biasanya ini diberikan kepada org berpangkat atau pemerintahan.
Gambar Ulos Ragidup Silinggom.
Ulos ini tdk diperjual belikan jd kalau butuh harus dipesan ke yang ahli bikin Ulos.
11. ULOS PINUNCAAN.
Ulos ini terdiri dari lima bagian yang ditenun secara terpisah yang kemudian disatukan dengan rapi hingga menjadi bentuk satu ulos.
Kegunaan ulos ini dipakai dalam berbagai keperluan acara - acara Suka Cita,dalam acara adat ulos ini dipakai atau disandang oleh Raja - Raja Adat.
Dan Ulos Pinuncaan adalah salah satu ulos yang paling mahal pada masyarakat Batak,ulos ini dapat juga digunakan suka maupun duka dengan mematuhi
beberapa ketentuan Adat.
Gambar Ulos Pinuncaan.
12. ULOS SURISURI TOGUTOGU (LOBULOBU)
Ada istimewanya dari Ulos ini.
Yaitu ;
“Rambu”nya tdk di putus. tetap menyatu.
Jadi Ulos ini sama seperti sarung biasa.
Gambar Ulos Surisuri Togutogu (LobuLobu).
Tujuannya adalah ;
1. Supaya rapi dipakai seperti sarung saat Berpakaian
2. Supaya anak yang digendong tdk gampang jatuh saat Ulos ini digunakan sebagai Kain Gendong (Parompa)
Dinamai juga dgn ULOS LOBULOBU dgn harapan supaya masuk (LOBU) yang Baik ke rumah si pemakainya.
Itulah semuanya RAKSA dari ULOS yang bisa kita bahas dan paparkan disini.
Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita. Pasti ada yang kurang atau lebih dari pembahasan "ULOS" ini kami minta maaf jika ada kesalahan baik dalam pembahasan ataupun penulisan.
Kami hanya bermaksud untuk melestarikan pengetahuan adat dan budaya kita secara khusus.
Disadur dari berbagai sumber:
0 Comments:
Post a Comment